bismillahirrahmanirrahim

Banyak riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW hanya pernah 2 kali sakit sepanjang 63 tahun hidupnya. Padahal saat itu, kondisi alam jazirah Arab sangat keras, ditambah lagi dengan aktivitas dakwah beliau yang sangat tinggi, dan banyaknya peperangan fisik yang dijalani. Daya tahan fisik dan mental beliau luar biasa. Ingin tahu apa tips beliau agar tetap sehat dan bugar. Berikut adalah tips dan hikmah penjelasannya:

  1. Selektif terhadap makanan. Simak Cara Makan Rasulullah SAW. Makanan tersebut harus memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya, sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi.
  2. Konsisten dan selektif pada minuman dan cara meminumnya. Simak Cara Minum Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sangat menyukai madu yang dicampur dengan air. Simak hikmah madu
  3. Makan dengan tenang, tumaninah (konsentrasi & tertib), tidak tergesa-gesa, dan dalam tempo sedang. Secara ilmiah pun hal ini sudah dibuktikan, simak hikmah makan dengan tenang
  4. Cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Simak hikmah tidur dibawah 8 jam
  5. Tidurlah dengan cara yang benar. Simak Cara Tidur Rasulullah SAW dan hikmah tidur berbaring miring
  6. Konsisten melakukan shaum sunnah. Beberapa shaum sunnah yang beliau anjurkan diantaranya adalah shaum Senin Kamis, ayyamul bith, shaum Daud, shaum enam hari di bulan Syawal, dsb. Secara ilmiah, shaum juga terbukti sangat bermanfaat. Simak hikmah shaum
  7. Selain tips fisik di atas, Rasulullah SAW juga sangat mantap dalam ibadah ritualnya, khususnya sholat, sehingga beliau pun memiliki keterampilan yang tinggi dalam mengelola emosi, pikiran dan hati. Penelitian-penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam mengelola hati, pikiran dan perasaan, serta ketersambungan yang intens dengan Allah SWT akan menentukan kualitas kesehatan seseorang, jasmani maupun rohani.

Bagi para pembaca yang ingin mendalami lebih jauh, bisa membaca buku Jejak Sejarah Kedokteran Islam, karya Dr Jafar Khadem Yamani yang mengungkapkan lebih dari 25 pola hidup Rasul berkait masalah kesehatan, sebagian besar bersifat pencegahan. Di antaranya cara bersuci (seperti berwudhu, mandi wajib, mandi sunnah), cara memanjakan mata, keutamaan berkhitan, keutamaan senyum, dsb.

Ingatlah selalu bahwa mencegah sakit selalu lebih baik daripada mengobati penyakit, dan menjaga diri tetap sehat lebih baik dari sekedar mencegah sakit 🙂

alhamdulillahirabbilalamin

Referensi:

  1. http://arsipsiroh.wordpress.com/2009/10/26/hidup-sehat-cara-rasulullah/
  2. Rasulullah SAW bersabda, “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
  3. Rasul bersabda,” Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran”(HR. Ibnu Majah dan Hakim).

bismillahirrahmanirrahim

Tersebutlah seorang budak wanita miskin dari Afrika bernama Barirah RA. Suatu saat ia diberi makanan oleh salah seorang sahabat. Makanan tersebut sangat lezat. Seumur hidupnya, belum pernah ia mendapatkan makanan selezat itu. Namun, karena kecintaannya pada Rasulullah SAW yang sangat besar, ia tidak mau makan sebelum Rasulullah SAW mencicipinya terlebih dulu. Ia pun bertekad akan menjamu Rasulullah SAW.

Barirah yang sangat miskin ini lalu mengundang Rasulullah SAW untuk datang ke rumahnya. Rasulullah SAW menyambut baik undangan tersebut dan datang ke rumah Barirah bersama para sahabat untuk menyenangkannya. Ketika para sahabat melihat makanan lezat yang disajikan Barirah, mereka sadar bahwa makanan tersebut sangat mahal, tidak mungkin Barirah sanggup membelinya sendiri. Pastilah Barirah mendapatkannya sebagai shadaqah dari seseorang.

Para sahabat pun berkata pada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, kemungkinan ini adalah makanan zakat atau shadaqah, sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan shadaqah. Jadi engkau tidak dapat memakannya, ya Rasulullah.”

Barirah yang mendengar kata-kata sahabat tersebut menjadi hancur hatinya. Ia sadar, bahwa mereka benar. Rasulullah SAW tidak boleh memakan shadaqah dan zakat, dia benar-benar lupa. Hati Barirah menjadi kacau. Ia patah hati, tapi juga risau, takut, dan bingung karena sudah menyajikan makanan yang diharamkan kepada Rasulullah SAW.

Namun disinilah ciri manusia bijaksana yang paling indah budi pekertinya. Rasulullah SAW lalu berkata, “Makanan ini betul adalah shadaqah untuk Barirah, dan karenanya sudah menjadi milik Barirah. Lalu Barirah menghadiahkannya kepadaku. Maka aku boleh memakannya”. Kemudian Rasulullah SAW pun memakannya.

Demikianlah Rasulullah SAW yang tidak pernah mengecewakan para fakir miskin. Ia memakan makanan itu sebagai hadiah dari seorang budak miskin, dengan sepenuhnya yakin bahwa makanan itu telah menjadi milik Barirah. Akhirnya makanan itu menjadi halal baginya dan menjadi kebahagiaan luar biasa bagi Barirah.

Sungguh indah sekali jiwa beliau..

alhamdulillahirabbilalaminReferensi:

  1. Cerita dari hadist shahih Bukhari
  2. http://alkisah.web.id/2010/02/akhlak-rasulullah-di-undang-makan-seorang-budak.html

bismillahirrahmanirrahim

Sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan cara makan, beliau juga memberikan teladan tentang cara minum. Cara Rasulullah SAW minum adalah sebagai berikut:

  1. Berniat minum karena ibadah kepada Allah SWT;
  2. Memulai minum dengan basmalah: “Bismillah“;
  3. Minumlah dengan tangan kanan;
  4. Tidak bernafas dan meniup air minum di dalam wadah;
  5. Beliau bernafas 3 kali ketika minum. Hembusan nafasnya di luar gelas;
  6. Tidak minum langsung dari teko/ceret;
  7. Dianjurkan lebih minum dalam keadaan duduk (walaupun dalam keadaan berdiri juga diperbolehkan);
  8. Menutup tempat minuman pada malam hari;
  9. Bersyukurlah dengan minuman yang ada dan tidak boleh mencelanya;
  10. Ucapkan hamdalah, “Alhamdulillah“, setelah minum.

alhamdulillahirabbilalaminReferensi:

  1. Diriwayatkan dari Tsabit ia berkata: Anas radhiyallaahu anhu memperlihatkan kepada kami sebuah gelas terbuat dari kayu yang tebal dan disepuh dengan besi. Ia berkata: “Wahai Tsabit, inilah gelas Rasulullah SAW” (HR. At-Tirmidzi)
  2. Anas bin Malik radhiyalaahu anhu berkata, “Rasulullah SAW biasa bernafas tiga kali sewaktu minum.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
  3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
  4. Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
  5. Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
  6. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.” Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028)
  7. Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR Bukhari no. 5627)
  8. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)
  9. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)
  10. Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)
  11. Artikel Ustadz Aris Munandar tentang “Adab-Adab Makan Seorang Muslim” di www.muslim.or.id
  12. Minhaajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi
  13. Artikel http://muslimah.or.id/fiqh-muslimah/wahai-anakku-beginilah-cara-minum-rasulullah.html

bismillahirrahmanirrahim

Makan adalah aktivitas yang pasti dilakukan setiap manusia. Cara dan pola makan sangat berpengaruh pada kesehatan jasmani, bahkan rohani kita. Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan cara dan pola makan ideal yang membuatnya hanya pernah 3x sakit selama hidupnya.

Prinsip yang selalu dipegang Rasulullah Muhammad terkait dengan makanan adalah:

  1. Hanya makan makanan yang Halal (diperbolehkan sesuai syariat) dan Thayyib (baik gizi dan kandungannya)
  2. Jangan pernah makan hingga terlalu kenyang.
  3. Jangan tergoda makan lagi sesudah kenyang 😀
  4. Jangan makan melebihi sepertiga perut, karena sepertiga lainnya adalah untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk udara (nafas).

Tata cara makan Rasulullah Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

  1. Bacalah doa sebelum makan;
    1. Minimal bacalah basmalah: “Bismillah“.
    2. Jika kita lupa membaca doa, lalu teringat ketika sedang makan, bacalah: “Bismillahi fii awwalihi wa aakhirihi“, yang artinya: “Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya”.
  2. Duduklah dengan baik, tegap dan tidak bersandar, agar makanan turun dengan sempurna;
  3. Mencuci tangan sebelum makan;
  4. Makanlah dengan tangan kanan;
  5. Bersikaplah sederhana dan tidak berlebihan ketika makan;
  6. Mulailah makan dari hidangan atau porsi yang terdekat dengan kita;
  7. Jangan memenuhi mulut dengan makanan yang terlalu banyak;
  8. Jangan banyak bicara ketika sedang makan;
  9. Jika memungkinkan, makanlah bersama-sama (tidak berpencar sendiri);
  10. Jika makan bersama-sama dari satu tempat makan, jangan mengembalikan makanan yang tersisa di tangan ke tempat makan. Jadi cukup ambil suapan seperlunya saja sehingga tidak bersisa di tangan;
  11. Jangan mengeluarkan suara keras ketika sedang mengunyah makanan karena akan mengganggu orang lain;
  12. Jangan mengawasi dan melihat-lihat orang yang sedang makan, karena orang yang diawasi akan merasa terganggu dan mengurangi selera makannya 🙂
  13. Jangan menyisakan makanan di piring (tempat makan);
  14. Dianjurkan untuk membersihkan tangan dan jari-jari dengan mulut ketika selesai makan;
  15. Jika ada makanan yang jatuh, jika memungkinkan, dipungut, dibersihkan, lalu dimakan kembali;
  16. Setelah selesai makan, bacalah hamdalah: “Alhamdulillah“;
  17. Cuci tangan kembali setelah makan.

Beberapa kebiasaan Rasulullah SAW yang baik kita tiru:

  1. Setelah subuh, Rasulullah SAW meminum segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli;
  2. Ketika masuk waktu dhuha, Rasulullah SAW selalu makan tujuh butir kurma matang;
  3. Menjelang sore hari, Rasulullah SAW mengkonsumsi cuka dan minyak zaitun, tentu saja dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti 🙂
  4. Di malam hari, menu utama Rasulullah SAW adalah sayur-sayuran;
  5. Jika sedang berpuasa, Rasulullah SAW berbuka dengan segelas susu dan kurma, kemudian sholat magrib;
  6. Tidak makan lebih dari satu jenis makanan panas atau makanan dingin secara bersamaan;
  7. Tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu;
  8. Tidak langsung tidur setelah makan; 😀
  9. Tidak terlalu banyak makan daging.

Beberapa makanan kesukaan Rasulullah SAW tapi tidak rutin dikonsumsi adalah:

  1. Tsarid, yaitu campuran roti dan daging dengan kuah air masak (mirip bubur ayam);
  2. Buah yathqin atau labu manis;
  3. Anggur.

alhamdulillahirabbilalaminCatatan penting:

Doa sebelum makan yang berbunyi: “Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar”, yang artinya: “segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kami dan menunjuki kami”, serta doa setelah makan yang berbunyi: “Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana fa arwana wa kullul ihsan ataana”, yang artinya: “segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kami dan menunjuki kami. Dan segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami sampai kami puas dan segala kebaikan yang telah datang kepada kami”, disebut oleh Imam Bukhori dan Imam Abu Hatim sebagai: ”Mungkarul hadits jiddan (hadits yang sangat munkar).” Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di Mizan-nya (3/548-549) dan Al Hafizh Ibnu Hajar dikitabnya Lasaanul Mizan (5/165-166) dan Imam Al’Uqailiy di kitabnya Adh Dhu’afaa’ (4/67-68). Wallahu’alam bishawab 🙂

Referensi:

  1. Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah bagi manusia untuk mengkonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya (rusuknya)”
  2. Rasulullah SAW bersabda: “Jika tidak bisa demikian, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas”
  3. Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, katakanlah ‘Bismillah’. Apabila lupa pada permulaannya, katakanlah ‘Bismillahi fii awwalihi wa aakhirihi.'” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
  4. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar”
  5. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun”
  6. Ceramah Umum “ghidza`unnabi” oleh Prof. Dr. Musthofa Romadlon di Wisma Nusantara, Kairo, Mesir) ditulis oleh Muhammad As’ad Mahmud, Lc. dan diceritakan kembali oleh bangdha.multiply.com
  7. Islamhouse.com
Powered by: Wordpress | IdWebHost.com |
FreeWebSubmission.com| | ASR Technology |
© 2010 cara-muhammad.com
| Home | Hubungi kami |
Suffusion theme by Sayontan Sinha