bismillahirrahmanirrahim

Rasulullah SAW adalah pejuang Islam yang tangguh dan berani. Telah banyak pertempuran yang beliau hadapi. Salah satu bukti keperkasaan beliau adalah 9 buah pedang yang pernah beliau miliki. Berikut ini adalah pedang-pedang tersebut:

  1. Al-Math’ur
    Al-Math'ur
    a. Periode: sebelum menerima wahyu yang pertama di Mekah
    b. Kepemilikan pedang: diberi oleh ayahanda Rasulullah SAW dan pada akhirnya diberikan beliau kepada Ali bin Abi Thalib
    c. Posisi saat ini: museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  2. Al-Adb
    Al-Adb
    a. Periode: Digunakan beliau ketika perang Uhud
    b. Kepemilikan pedang: Dikirim ke para sahabat sesaat sebelum perang Badar dan digunakan para sahabat untuk menunjukkan kesetiaan pada Rasulullah SAW
    c. Posisi saat ini: Masjid Husain, Kairo, Mesir
    d. Deskripsi pedang: Al-Adb berarti ‘memotong’ atau ‘tajam’
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  3. Dhu Al-Faqar
    Dhu Al-Faqar
    a. Periode: Perang Badar
    b. Kepemilikan pedang: Hasil rampasan perang Badar, dan diberikan beliau pada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian menggunakannya pada perang Uhud
    c. Posisi saat ini: (penulis belum mendapat informasi)
    d. Deskripsi pedang: Berbentuk blade dengan dua mata
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  4. Al-Battar
    Al-Battar
    a. Periode: Perang dengan Banu Qaynaqa
    b. Kepemilikan pedang: Hasil rampasan perang dengan Banu Qaynaqa. Dikabarkan pertama kali digunakan oleh Goliath yang dikalahkan oleh Nabi Daud a.s
    c. Posisi saat ini: Museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : ‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’. Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika beliau turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  5. Al-Hatf
    Al-Hatf
    a. Periode: Perang dengan Banu Qaynaqa
    b. Kepemilikan pedang: Hasil rampasan perang dengan Banu Qaynaqa. Dikabarkan dibuat sendiri oleh Nabi Daud a.s yang dibuat serupa dengan Al-Battar, namun lebih besar ukurannya. Nabi Daud a.s menggunakan sendiri pedang ini dan disimpan oleh suku Levita hingga akhirnya sampai ke tangan Rasulullah SAW
    c. Posisi saat ini: Museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  6. Al-Mikhdham
    Al-Mikhdham
    a. Periode: Tidak spesifik
    b. Kepemilikan pedang: Versi 1: Diberikan Rasulullah SAW pada Ali bin Abi Thalib. Versi 2: didapatkan Ali bin Abi Thalib sebagai rampasan perang ketika memimpin perang di Syria
    c. Posisi saat ini: Museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  7. Al-Rasub
    Al-Rasub
    a. Periode: Tidak spesifik
    b. Kepemilikan pedang: Dimiliki Rasulullah SAW dan keluarganya, disimpan dan dijaga di rumah beliau.
    c. Posisi saat ini: Museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  8. Al-Qadib
    Al-Qadib
    a. Periode: Tidak spesifik
    b. Kepemilikan pedang: Dimiliki Rasulullah SAW dan disimpan di rumah. Hanya digunakan oleh khalifah Fatimid
    c. Posisi saat ini: Museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: Berbentuk blade tipis seperti tongkat. Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.” Pedang ini tidak digunakan dalam peperangan, hanya untuk pertahanan ketika bepergian. Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)
  9. Qal’a
    Qal'a
    a. Periode: Perang dengan Banu Qaynaqa
    b. Kepemilikan pedang: Versi 1: Dari rampasan perang dengan Banu Qaynaqa. Versi 2: ditemukan kakek Rasulullah SAW ketika menemukan air zamzam di Mekah
    c. Posisi saat ini: Museum Topkapi, Istanbul
    d. Deskripsi pedang: dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.” Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang.
    e. Sumber foto: Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992)

Wallahu’alam bisshawab.

alhamdulillahirabbilalaminReferensi:

  1. http://blog.its.ac.id/syafii/2010/02/10/9-pedang-rasulullah-sayyidina-muhammad-saw/
  2. http://rhodesyup1.wordpress.com/2009/08/18/9-pedang-nabi-muhammad-saw-beserta-nama-namanya/
  3. http://www.usna.edu/Users/humss/bwheeler/swords/index_of_swords.html
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

bismillahirrahmanirrahim
Suatu ketika Abdullah ibn Hudzafah pergi mengantarkan surat ajakan masuk Islam dari rasulullah kepada Kisra, raja Persia. Singkat cerita, Kisra yang marah setelah setelah membaca surat dari Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ingin menangkap Abdullah ibn Hudzafah yang terlanjur pulang. Maka, Kisra menyuruh Badzan, wakilnya di Yaman, untuk mengutus dua orang kuat dari Hijaz untuk membawa kembali Abdullah bin Hudzafah.
Dua utusan itu pergi menghadap Rasulullah SAW dan memberikan surat badzan kepada beliau. Mereka berkata, “Maharaja Kisra menulis surat kepada raja kami, Badzan, untuk menjemput kembali orang yang datang kepadanya beberapa hari yang lalu. Kami datang untuk menjemputnya. Jika engkau mengizinkan, Kisra mengucapkan terima kasih kepadamu dan membatalkan niatnya untuk menyerangmu. Jika engkau enggan mengizinkannya, maka dia sebagaimana engkau ketahui, kekuatannya akan memusnahkanmu dan kaummu”.
Jelas ini adalah ancaman yang serius, namun Rasulullah SAW tersenyum dan berkata kepada utusan itu, “Sekarang pulanglah kalian berdua dan kembalilah lagi esok”.
Keesokan harinya, utusan itu kembali menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Apakah engkau telah mempersiapkan apa yang akan kami
bawa menemui Kisra?”. Nabi berkata, “Kalian berdua tidak akan menemui Kisra setelah hari ini. Allah akan membunuhnya. Pada malam ini, bulan ini, anaknya, Syirawaih akan membunuhnya”.
Mereka menatap tajam wajah Rasulullah SAW. Mereka terlihat sangat geram dan berkata,”Kau sadar apa yang telah kau ucapkan? Kami akan mengadukanmu kepada Badzan”.
Rasulullah SAW menjawab, “Silahkan! Katakan kepadanya, ‘Agamaku akan sampai dan tersebar di kerajaan Kisra. Dan kamu, jika engkau masuk Islam, aku akan menjadikan raja bagi kaummu‘”.
Kedua utusan itu pergi dari hadapan Rasulullah SAW. Mereka langsung menemui Badzan dan menceritakan apa yang telah terjadi. Badzan berkata, “Jika benar apa yang kalian katakan, berarti dia benar adalah seorang nabi. Jika tidak, kita lihat apa yang akan terjadi”.
Tak lama terbuktilah kebenaran Rasulullah SAW. Syirawaih membunuh Kisra. Mendengar hal itu, Badzan pun masuk Islam, demikian juga orang-orang Furs dan Yaman.
……
Demikianlah karakter kepemimpinan Rasulullah SAW yang sangat tenang, teguh, berani, dan tegas dalam menghadapi ancaman lawan. Kisah ini hanyalah sedikit bukti dari keagungan karakter pemimpin yang beliau miliki.
alhamdulillahirabbilalamin
Referensi:
Powered by: Wordpress | IdWebHost.com |
FreeWebSubmission.com| | ASR Technology |
© 2010 cara-muhammad.com
| Home | Hubungi kami |
Suffusion theme by Sayontan Sinha