bismillahirrahmanirrahim

Mandi adalah aktivitas yang selalu dibutuhkan oleh manusia. Mandi memberikan perasaan bersih dan percaya diri. Dalam tuntunan Rasulullah SAW, ada 2 jenis mandi, yaitu mandi yang diwajibkan dan mandi yang disunnahkan. Dalam posting ini akan dijelaskan mengenai mandi yang diwajibkan.

Mandi wajib dilakukan jika terjadi hal-hal di bawah ini:

  1. Keluarnya mani dengan syahwat. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa mandi diwajibkan hanya jika keluarnya mani secara memancar dan terasa nikmat ketika mani itu keluar. Jadi jika keluarnya karena kedinginan atau sakit, tidak ada kewajiban mandi. Tapi biar aman, tetap mandi saja 😀
  2. Jika bangun tidur dan mendapati keluarnya mani. Ulama berpendapat bahwa selama kita bangun dan mendapati adanya mani, maka kita wajib mandi, walaupun kita tidak sadar atau lupa telah mimpi basah  atau tidak 🙂
  3. Setelah bertemunya dua kemaluan walaupun tidak keluar mani.
  4. Setelah berhentinya darah haidth dan nifas.
  5. Ketika orang kafir masuk islam.
  6. Ketika seorang muslim meninggal dunia. Tentu saja yang memandikannya adalah yang orang yang masih hidup 🙂 Mayat muslim wajib dimandikan kecuali jika ia meninggal karena gugur di medan perang ketika berhadapan dengan orang kafir.
  7. Ketika bayi meninggal karena keguguran dan sudah memiliki ruh.

Cara-cara mandi wajib (atau disebut juga mandi junub atau janabah) yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

  1. Berniat mandi wajib dan membaca basmalah.
  2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali
  3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri
  4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun
  5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat
  6. Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut
  7. Mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri
  8. Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari
  9. Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.

Mudah kan? 🙂 Nah, untuk wanita, ada beberapa tambahan sebagai berikut:

  1. Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air
  2. Melepas kepang rambut agar air mengenai pangkal rambut
  3. Ketika mandi setelah masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah untuk menghilangkan sisa-sisanya.
  4. Ketika mandi setelah masa haidh, disunnahkan juga mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh

Tambahan lain mengenai mandi wajib yang sering ditanyakan:

  1. Jika seseorang sudah berniat untuk mandi wajib, lalu ia mengguyur seluruh badannya dengan air, maka setelah mandi ia tidak perlu berwudhu lagi, apalagi jika sebelum mandi ia sudah berwudhu.
  2. Setelah mandi wajib, diperbolehkan mengeringkan tubuh dengan kain atau handuk
  3. Berkumur-kumur (madhmadhoh), memasukkan air dalam hidung (istinsyaq) dan menggosok-gosok badan (ad dalk) adalah sunnah menurut mayoritas ulama.

Wallahu’alam bisshawab 🙂

alhamdulillahirabbilalamin

Referensi:

  1. “Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)
  2. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa’: 43)
  3. “Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena keluarnya air (mani).” (HR. Muslim no. 343)
  4. Dari Aisyah RA, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, “Dia wajib mandi”. Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab: “Dia tidak wajib mandi”.” (HR. Abu Daud no. 236, At Tirmidzi no. 113, Ahmad 6/256. Dalam hadits ini semua perowinya shahih kecuali Abdullah Al Umari yang mendapat kritikan[6]. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
  5. “Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika dia melihat air.” (HR. Bukhari no. 282 dan Muslim no. 313)
  6. “Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya , pen), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)
  7. Dari Aisyah RA, “Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah, pen) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi.” (HR. Muslim no. 350)
  8. Dari Qois bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu, “Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
  9. “Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939)
  10. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah. Beliau berkata, “Jika bayi karena keguguran tersebut sudah memiliki ruh, maka ia dimandikan, dikafani dan disholati. Namun jika ia belum memiliki ruh, maka tidak dilakukan demikian. Waktu ditiupkannya ruh adalah jika kandungannya telah mencapai empat bulan, sebagaimana hal ini terdapat dalam hadits Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
  11. “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)
  12. “Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya.” (HR. An Nasa-i no. 247. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
  13. Dari Jubair bin Muth’im berkata, “Kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, “Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku.” (HR. Ahmad 4/81. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim)
  14. “Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku.” (HR. Ahmad 4/81. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim)
  15. “Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330)
  16. Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
  17. Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)
  18. An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Disunnahkan bagi orang yang beristinja’ (membersihkan kotoran) dengan air, ketika selesai, hendaklah ia mencuci tangannya dengan debu atau semacam sabun, atau hendaklah ia menggosokkan tangannya ke tanah atau tembok untuk menghilangkan kotoran yang ada.”
  19. Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Adapun mendahulukan mencuci anggota wudhu ketika mandi itu tidaklah wajib. Cukup dengan seseorang mengguyur badan ke seluruh badan tanpa didahului dengan berwudhu, maka itu sudah disebut mandi (al ghuslu).”
  20. Dari Aisyah RA, “Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya.” (HR. Bukhari no. 272)
  21. Dari Aisyah RA, “Jika salah seorang dari kami mengalami junub, maka ia mengambil air dengan kedua tangannya dan disiramkan ke atas kepala, lalu mengambil air dengan tangannya dan disiramkan ke bagian tubuh sebelah kanan, lalu kembali mengambil air dengan tangannya yang lain dan menyiramkannya ke bagian tubuh sebelah kiri.” (HR. Bukhari no. 277)
  22. Dari Aisyah RA, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”  (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
  23. Dalam hadits Ummu Salamah, “Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330)
  24. Dari Aisyah RA, “Asma’ bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haidh. Maka beliau bersabda, “Salah seorang dari kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu engkau bersuci, lalu membaguskan bersucinya. Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya. Lalu Asma’ berkata, “Bagaimana dia dikatakan suci dengannya?” Beliau bersabda, “Subhanallah, bersucilah kamu dengannya.” Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal tersebut-, “Kamu sapu bekas-bekas darah haidh yang ada (dengan kapas tadi)”. Dan dia bertanya kepada beliau tentang mandi junub, maka beliau bersabda, ‘Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya’.” (HR. Bukhari no. 314 dan Muslim no. 332)
  25. Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu setelah selesai mandi.” (HR. Tirmidzi no. 107, An Nasai no. 252, Ibnu Majah no. 579, Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
  26. Dari Ibnu ‘Umar, Beliau ditanya mengenai wudhu setelah mandi. Lalu beliau menjawab, “Lantas wudhu yang mana lagi yang lebih besar dari mandi?” (HR. Ibnu Abi Syaibah secara marfu’ dan mauquf
  27. Dalam hadits Maimunah, “Lalu aku sodorkan kain (sebagai pengering) tetapi beliau tidak mengambilnya, lalu beliau pergi dengan mengeringkan air dari badannya dengan tangannya” (HR. Bukhari no. 276)
  28. http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/tata-cara-mandi-wajib.html/
  29. http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/5-hal-yang-menyebabkan-mandi-wajib.html
fino.arfiantonoSegala yang benar di blog ini datang dari Allah SWT. Segala yang salah di blog ini datang dari penulis. Penulis tak lebih dari sekedar fans Rasulullah SAW yang tertatih-tatih mengikuti jejak langkahnya dan merintih memohon syafa'atnya kelak..

74 Responses to “Cara Mandi Wajib Rasulullah SAW”

Comments (70) Pingbacks (4)
  1. Djokolono

    Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Sahabat terima kasih, atas berbagi Ilmu Islam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dan penghidupan, kami sekeluarga dan ummat Islam pada umumnya. Serta mohon ijin untuk di sebar luaskan, demi tegaknya syariat Islam.

    Ya Allah jika Saudaraku yang baik ini, sedang tidur, jagalah & segarkanlah bangunnya.
    Jika sedang beribadah, terimalah ibadahnya.
    Jika sedang berdo’a, kabulkanlah do’anya.
    Jika sedang bekerja, ringankan kerjanya dan berkahilah kerjanya.
    Jika sedang usaha, mudahkan, lancarkan, bimbinglah dan berkahilah usahanya.
    Jika sedang kesulitan, berilah kesabaran, berilah petunjuk, bebaskanlah kesulitannya, berilah dia pembimbing dan penolong dari sisi MU.
    Jika sedang sakit tabahkanlah dan sembuhkanlah.
    Jika sedang sedih, gembirakanlah.
    Jika sedang cemas, tentramkanlah hatinya dan lapangkan dadanya.
    Jika sedang lupa dan khilaf, ampunilah, maafkanlah dan sayangilah dia.
    Jika sedang berbahagia, karuniakanlah rasa syukur.
    Aamiin.

    Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

  2. slam mu allaikum…..saya mau nny pak ustad
    sya ne tdk pernah mnd wjib dikrnkn say tdk tau
    tap saya kerjkn printa allah sperti shlat puasa
    ap kh amal ibdh tersbut bisa d trima allah saw???

  3. Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh,

    sahabat mohon ijin untuk copy untuk disebar luaskan berbagi Ilmu Islam yang sangat bermanfaat bagi kami sekeluarga dan ummat Islam pada umumnya

    terima kasih sahabat…. 😀

  4. Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Terima kasih sahabat, telah berbagi Ilmu Islam yang sangat bermanfaat,mohon ijin untuk disebar luaskan.

    terima kasih 😀

  5. Assalamualaikum wr wb.

    Pak saya mau tanya…???
    Apakah mandi junub yang dilakukan sebanyak 7 kali..seperti halnya yang diajarkan disekolah pada waktu saya masih sekolah itu apakah sah…dalam ajaran agama…???
    Terima kasih.

    Wassalamualaikum wr wb.

  6. ilham alwy

    subhanallah…..
    mg bermanfa’at bagi kt smua amiin ya rbl alamin .

    • Pak ustad saya mau bertnya…kan klw kita mndi wjb psti wudhu dlu.nah klw kta udh wudhu, lalu keluar air kencing…apakah kita wudhu lgi….?
      MOHON PENJELASANNYA

    • asslmalaikukum wr. mb.

      pak ustat sy mau nanya apakah kita harus mandi wajib jika keluarnya air mani tampa di sengaja dan itupun kaluar sangat sedikit . mohon jawabanya…
      (H)

  7. apakah mandi wajib menggunakan sabun???

  8. mohon di kirim di email saya ya,,,pak ustad,,, prtanyaanNYA “apakah mandi wajib boleh menggunakan sabun agar tubuh menjadi bersih???”

  9. minta izin pak ustadz, aku mengcopy artikelnya. semoga blognya semakin sukses selalu aminn…..!!!

  10. assalamu’alaikum,,,

    pak ustad saya mau tanya,,,,knp doa mandi wajibnya gx da disutu,,,n kayak mana do’a yg benar,,,,

  11. faisal hadi pinem

    teeeriiimaaaaakassiiiiiihhhhhhh paaaak

  12. saya mau bertanya,kalau sudah membersihkan kelamin,namun setelah lupa tidak membersihkan tangan dengan sabun,apakah mandi wajib menjadi tidak sah?haruskah mengulang mandi wajib?

  13. iya pak apakah menggunakan sabun seperti mandi biasa ? dan apa doa nya pak ??dan apa kah setelah mengguyur badan dari sisi kanan ke kiri itu sudah selesai mandi nya ?

  14. (I) baru tau aku cara nya ky gitu,, biasa nya aku kl mandi wajib ky biasa aja ga pake cara yg di atas …
    makasih bgt ya pak mudah”n bpk masuk surga… amiin.

  15. Assalamualaikum

    Mohon Izin untuk mengcopy artikelnya pak ustad,,

  16. assalamu alaikum wr.wb

    apakah mandi besar menngunakan sabun?

    pak ustad minta izin untuk mengcopi artikelnya,,

  17. aditia

    Assalamualaikum
    saya mau tanya, saat kita dalam keadaan junub lalu ada rambut yg rontok. Apa wajib rambut itu kita cuci saat kita mandi nanti?

    terima kasih sebelumnya, Assalamualaikum 🙂

  18. trima kasih 🙂

  19. maaf, saya mau nanya.. sblum mndi kn kuku saya udh dbrsihin.. prsaan saya blg udh brsih,, trus stlah mndi wjib sya nemuin kotoran di kuku saya, dkit bgt.. gmn tu mas.. mohon jwbnnya ya.. mksih

    • Rudyanto

      Assalamu’alaikum..
      mnrut yg trbaik n suci menurut hati antum aja. Jika semua karena Allah,lakukan yang terbaik untuk Allah. 🙂 Wassalamu’alaikum warahmatillahi wabarakaatuhu..
      @ISLAM
      @IKHLAS
      @INDAH

  20. Aisyah Rahma Sya'bani

    (Y) terimakasih ilmunya … blog ini sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga ,, 🙂

  21. Amiiin Ya robbal alamiin
    Thanks atas ilmunya
    Ijin Share Pak Ustad
    Terima kasihh

  22. muhammad rama

    Pesan saya:
    Bertakwalah hanya kepada ALLAH SWT,dan bershalawat kepada nabi Muhammad SAW.
    semoga kita slalu di ridhoi ALLAH SWT dan mendapat shafa’at dari Rasullullah……amiin 😀

  23. makasi ilmunya…. 😀

  24. Niat mandi wajibnya yg benar gimana ya ? Bukanny mandi wajib harus menggunakan niat ? 😀

  25. Izin sedot artikelnya usatdz.. berguna sekali.. TQ
    🙂

  26. assalamualaikum, saya ingin bertanya.. klu bagi penderita wasir apakah juga melaksanakan mandi wajib?

  27. wahhh,, benar benar tips yang bermanfaat buat orang seperti saya 🙂

  28. mas, saya waktu itu hanya berniat saja lalu mandi dengan membasahi seluruh tubuh..
    apakah itu sah atau sudah benar?

  29. Thankz.. gan tips nya berguna banget 😀

  30. Thankz.. gan tips nya berguna banget 😀 (Y)

  31. mizandon

    Aku tak faham.. kenapa aku begitu tertarik blog.ini mudah sejuk mata aku membacanya..

  32. (L) 🙂 😀 (H) 😉 (*) (Y) oooo aku suka

  33. wiharjanuarto rahmat

    pak yang dimaksud membersihkan badan 3x itu gimana, apa tangan dulu 3x kaki 3x dan lain2 atau gimana pak ustad mohon penjelasanya

  34. assammualaikum,,,

    setiap orang islam wajib menuntut ilmu.
    mka semua hal yang di anjurkan dalam agama islam wajib kita mempelajari nya.
    salah satu nya mandi wajib,
    karna tiada di terima ibadah kita jika kita dalam keadaan kotor(junub).
    dalam alquran jelas dikataqan jika berjunub wajib kita mandi dngan di sertai doa.
    adapun arti doa nya ” sengaja aku niat mandi junub atas sekalian badan ku wajib atas ku karna Allah Ta alaa.”

    Dengan syarat nya seluruh angota badan dari ujung kaki sampai ujung rambut basah.
    adapun rambut yang tersisa ambil dan dibasahin dngan air, dikarnakan hari akhirat nanti rambut kita akan naik saksi karna dy tidak suci.

    by anak aceh
    wassalam,,,,wr wb

  35. tio efendi

    As,mualaikum.
    Apa benar org yg sudah melakukan hubungan suami istri tidak boleh memakan apapun seblum mandi wajib.

  36. harmonitoyeb

    truzz,, niatnya mana dong 😉

  37. abak pinang

    assslmkm,,,pak saya mau tanya….maksd dari menguyurkan air kebadan yang di mulai dari yang kanan bru yg kiri itu macam mana,,tolong di jelaskan

    terima kasih

  38. assalamu’alaikum. . . mas saya mau tanya, kalau berwudhu sesudah atau sebelum mandi wajib itu pakai baju atau tidak. . ??

    terima kasih,, waalaikumsallam Wr. Wb.

  39. Apakah yang dimaksud “Mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri”? Bagaimanakah rincian prakteknya?

  40. hendri kurniawan

    dalam hal junub bagi perempuan, disebutkan diatas dalam keterangan tambahan (no.2) utk membuka kepang rambutnya agar air mengenai pangkal rambut. tetapi dalam hadist rasulullah (point 15), tidak perlu membuka kepang……
    mohon penjelasan
    terima kasih

  41. assalamu’alaikum

    pak ustadz, apakah ketika mandi wajib, kita diharuskan menghadap kiblat juga apa tidak ?, trima kasih 🙂

  42. Assalamualaikum ustad mau tanya nih , apabila berturut turut mandi junub tapi kita selalu mengulangi perbuatan itu ( keluar nya air mani ) terulang ulang,apakah di terima ?

  43. Assalamualaikum. Pak apakah kaum laki2 boleh mandi wajib dg memakai sabun? Maaf saya pernah memakai sabun pada saat melakukan mandi wajib. balas.

    • BOLEH, KARENA, MANDI WAJIB TIDAK HARUS PAKAI SABUN ATAU SHAMPO, BILA PAKAI TIDAKLAH MENGAPA, BUKAN BERARTI BID’AH

  44. Assalamu alaikum.wr.wb.. numpang copas yah spya aku gaak lupa skalian isi blog aku.. mksih..syukron. wslllm

  45. trima kasih gan udah bri tau semoga bermanfaat

  46. assalamualaikum umat muslim /muslimah
    terima kasih atas penjelasan /paparan di atas mengenai pembelajaran ilmu isalam tentang mandi junub sangat bermanpaat untukkehidupan kita

    saya ingin bertaya .apakah seseorang yang telag beberapa kali melakukan hubungan suami istri tidak mandi wajib apahukumnya menurut pandangan islam ?

  47. Amin allahumma Amin , terima kasih saudaraku 🙂 I (L) Allah

  48. Assalamualaikum..
    Setelah kita mandi wajib dan membersihkan pakaina yg terkena hadas besar, apakah kita harus mandi wajib lagi?.

  49. Subhanallah lengkap sekali penjelasannya, beserta dengan referensinya…. Syukron..

  50. Imam Anas

    Assalamualaikum wr wb
    Terima kasih atas infonya gan,,
    ini sangat membantu saya dalam hal memperdalam agama,,,

    dan terima kasih juga sudah di sebutkan juga referensinya,, (Y)

    wassalamualikum wr wb

  51. andhika fathan

    Kalo mandi wajibnya ada yg ga berurutan itu boleh ga?

  52. Once the over excitation is no longer required the power supply to the brake would return to its normal
    operating voltage.

Leave a Reply to purnama Cancel reply

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

(required)

(required)

Powered by: Wordpress | IdWebHost.com |
FreeWebSubmission.com| | ASR Technology |
© 2010 cara-muhammad.com
| Home | Hubungi kami |
Suffusion theme by Sayontan Sinha