Ilustrasi gambar: |
Apa itu siwak? Siwak (atau disebut juga miswak) merupakan kayu dari ranting pohon Aarak atau Peelu, yang lazim terdapat di jazirah Arab. Nama latinnya: Salvadora Persica. Siwak inilah yang biasa digunakan sebagai sikat gigi sekaligus pasta gigi yang terkenal di jazirah Arab. Keutamaan bersiwak sangat banyak. Bahkan penelitian-penelitian modern menemukan bahwa siwak lebih baik dan alami ketimbang sikat dan pasta gigi yang sekarang beredar luas.Rasulullah SAW pun sangat menyukai bersiwak (menyikat gigi dengan siwak). Cara Rasulullah SAW bersiwak adalah sebagai berikut: |
- Berdoa sebelum bersiwak. Salah satu do’a yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah: “Allahumma thahhir bissiwaak Asnaaniy, wa qawwiy bihi Litsaatsiy, wa afshih bihi lisaniy“, yang artinya “Wahai Allah sucikanlah gigi dan mulutku dg siwak, dan kuatkanlah Gusi gusiku, dan fashih kan lah lidahku”;
- Memegang siwak dengan tangan kanan atau tangan kiri (ada perbedaan pendapat tentang hal ini) dan meletakkan jari kelingking dan ibu jari dibawah siwak, sedangkan jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk diletakkan di atas siwak.
- Bersiwak dimulai dari jajaran gigi atas-tengah, lalu atas-kanan, lalu bawah-kanan, lalu bawah-tengah, lalu atas-tengah, lalu atas-kiri, lalu bawah-kiri. Jadi seperti angka 8 yang ditulis rebah 🙂
- Langkah ke-3 di atas dilakukan 3x putaran;
- Selesai bersiwak, mengucapkan hamdalah, “Alhamdulillah“.
Kapan saja bersiwak? Rasulullah mencontohkan waktu-waktu utama bersiwak adalah sebagai berikut;
- Hendak berwudhu dan sholat;
- Ketika akan memasuki rumah;
- Ketika bangun tidur. Baca: Cara Tidur Rasulullah SAW;
- Ketika sedang berpuasa (shaum);
- Ketika hendak membaca Al-Qur’an.
Beberapa hal lain yang pernah Rasulullah SAW contohkan tentang bersiwak:
- Cucilah siwak sebelum menggunakan dengan air bersih;
- Sebelum digunakan, sebaiknya siwak diperbaiki/diperbagus terlebih dahulu;
- Boleh menggunakan siwak orang lain setelah dibersihkan;
- Bersungguh-sungguhlah ketika bersiwak;
- Boleh bersiwak di hadapan orang lain (tidak harus sembunyi-sembunyi).
Wallahu’alam bissahawab.
Referensi:
- Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda, “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut sekaligus keridhaan bagi Rabb.” (Riwayat Ahmad)
- Sabda Nabi, “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku, tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu. (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dalam redaksi lain, Nabi mengucapkan, “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
- Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani, ia berkata: “Aku bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika memasuki rumahnya?” Aisyah menjawab, “Bersiwak”. (Riwayat Muslim).
- Nabi Muhammad SAW mencontohkan bersiwak setiap kali bangun tidur, termasuk saat bangun malam. (Riwayat Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).
- Aisyah menyebutkan, “Rasulullah tak tidur pada malam atau siang hari lalu beliau bangun kecuali bersiwak terlebih dahulu sebelum wudhu.” (Riwayat Abu Daud).
- Dari Amir bin Rubaiah, ia berkata: “Aku melihat Rasulullah bersiwak (berulang kali hingga aku tidak bisa menghitungnya), padahal beliau sedang berpuasa.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).
- Dari Ali ibn Thalib Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak: ‘Sesungguhnya seorang hamba jika berdiri menunaikan shalat, malaikat lalu mendatanginya, berdiri di belakangnya mendengar bacaan al-Qur`an dan mendekat. Malaikat terus mendengar dan mendekat sampai ia meletakkan mulutnya di atas mulut hamba tersebut, hingga tidaklah dia membaca satu ayat pun kecuali malaikat berada di rongganya.” (Riwayat Baihaqi)
- Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan,”Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersiwak lalu memberiku siwak tersebut utk kucuci. Lalu aku menggunakan utk bersiwak kemudian mencuci setelah menyerahkan kepada beliau.”
- Musa Al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu menceritakan:“Aku pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang bersiwak dgn siwak basah. Ujung siwak itu di atas lidah beliau dan beliau mengatakan “o’ o’″ sedangkan siwak di dlm mulut beliau seakan-akan beliau hendak muntah.”
- http://abizakii.wordpress.com/2010/04/05/siwak/
- http://belajardanberamal-naser.blogspot.com/2010/08/tata-cara-bersiwak.html
- http://majalah.hidayatullah.com/?p=1705&cpage=1#comment-2190
- http://gusimerah.blogspot.com/2009/06/kenali-manfaat-sehat-siwak-atau-miswak.html
- http://blog.re.or.id/keutamaan-bersiwak.htm
Mohon izin untuk facebook yang saya miliki
Silahkan pak, jazakallah
as salam, adakah perlu berkumur2 selepas bersiwak atau ditelan sahaja air siwak itu dan perlukah hujung siwak yang telah digunakan dipotong atau boleh digunakan berterusan dan sebatang siwak disarankan digunakan utk berapa kali siwak?
Jika ada air baiknya berkumur2 setelah bersiwak untuk membuang kotoran, jika tidak ada tidak mengapa, boleh digunakan beberapa kali hingga serabut terlihat tidak pantas digunakan lagi, berapa lamanya berbeda2, 3-5 hari klo untuk sebagian orang
terimakasih infonya
assalamu’alaikum,,,,,,,
makasih atas artikelnya,,,
hbz ngutip bwat paper MA. 🙂 (Y)
Assalamu’alaikum
kalau pake sikat gigi gppkan, saya ingin mengikuti sunnah rasullah tapi, saya tidak memiliki siwak
terimakasih, mohon ijin untuk copy artikelnya untuk arsip pribadi. nuwun
aku suka siwak
Bagaimana kalau memakai kayu siwak sekaligus sikat gigi dengan pasta gigi juga?
Apakah tidak mengapa? atau lebih baik pilih salah satu bersiwak atau sikat gigi biasa
Referensinya lengkap,
tks utk artikelnya